Menu

Mode Gelap

Techno & Science · 18 Feb 2025 WIB

 UGM dan Universitas Edinburgh Ciptakan Necrorobot Biawak


 Necrorobot Reptil Jenis Biawak ( Foto : ugm.ac.id ) Perbesar

Necrorobot Reptil Jenis Biawak ( Foto : ugm.ac.id )

 NECROROBOT — Tim peneliti dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan University of Edinburgh berhasil menciptakan necrorobot  reptil dari jenis biawak. Robot unik ini dibuat menggunakan rangka asli biawak yang telah melalui proses penelitian mendalam. Penemuan ini membuka peluang baru dalam pembelajaran sistematika hewan, menggabungkan teknologi rekayasa dan ilmu biologi.

Proyek ini digagas oleh Dr. Eko Agus Suyono dari Fakultas Biologi UGM bersama Dr. Parvez Alam dari University of Edinburgh sejak September tahun lalu. Kolaborasi tersebut melibatkan dua mahasiswa Magister School of Engineering University of Edinburgh, Leo Foulds dan Nadia Ditta, yang melakukan penelitian di Laboratorium Sistematika Hewan UGM. Selama penelitian, tim mempelajari anatomi reptil Indonesia, khususnya biawak dan ular, dengan bimbingan Donan Satria Yudha, M.Sc., dosen Fakultas Biologi UGM.

Dalam dua minggu pertama, tim melakukan perekaman pergerakan biawak dewasa untuk memahami mekanisme geraknya. Dr. Parvez Alam bertanggung jawab atas pengambilan data ini. Selanjutnya, tim melakukan pemindaian CT Scan pada rangka biawak untuk menciptakan cetakan yang nantinya dipadukan dengan teknologi robotik. Rangka cetakan ini kemudian dibawa ke Edinburgh untuk proses lebih lanjut.

Baca Juga : Mahasiswa UGM Ciptakan Produk Kosmetik Bernilai Tinggi

Pada pertengahan Januari 2025, Dr. Parvez Alam menghubungi tim UGM untuk menunjukkan video necrorobot biawak yang telah berhasil bergerak setelah dipasangi mesin robot. Kemudian, pada akhir Januari 2025, Parvez kembali ke Fakultas Biologi UGM untuk memasang mesin robot pada kerangka biawak asli.

Proses ini melibatkan Donan Satria Yudha, M.Sc., FX Sugiyo Pranoto, S.Si., dari Museum Biologi UGM, serta beberapa mahasiswa, di antaranya Rashif Naufal Andika, S.Si., Ananto Puradi Nainggolan, S.Si., Maula Haqul Dafa, S.Pd., Arkanniti Dibyawedha Adisajjana, dan Afif Fatah Rizki.

Dr. Eko Agus Suyono mengungkapkan bahwa merangkai mesin robot pada kerangka biawak asli merupakan tantangan tersendiri. Perbedaan bahan antara cetakan dengan tulang asli membuat penyusunan necrorobot lebih rumit.

Baca juga: IDSC  2024, Encouraging Strengthening of AI Based Teaching Technology

Meski demikian, dalam waktu tiga hari, Parvez berhasil menyelesaikan perakitan sehingga necrorobot biawak dapat bergerak dengan sederhana. Hasil penelitian ini memberikan wawasan baru bagi Fakultas Biologi UGM dalam mempelajari biomekanika reptil.

Baca Juga :  Puluhan Kucing Liar di Kampus UGM Disterilisasi

Necrorobot biawak tersebut selanjutnya dihibahkan oleh Parvez ke Laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi UGM. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi sumber pembelajaran bagi dosen dan mahasiswa dalam memahami lebih dalam tentang sistematika dan pergerakan hewan. Keberhasilan penelitian ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas disiplin ilmu dalam mengembangkan inovasi teknologi.(*)

sumber : ugm.ac.id 

Artikel ini telah dibaca 100 kali

badge-check

Editorial Team

Baca Lainnya

Indosat Luncurkan Fitur Anti-Scam dan Anti-Spam Berbasis AI

7 Agustus 2025 - 16:44 WIB

Sukses Bikin Mobil Listrik, Polytron Luncurkan Laptop

30 Juli 2025 - 13:17 WIB

ilustrasi : canva

Dorong Kedaulatan Digital, Indonesia Luncurkan AI Center of Excellence 

11 Juli 2025 - 19:44 WIB

GoodBye Twitter X, Welcome Threads

23 Juni 2025 - 07:26 WIB

VELYST™: Solusi Robotik Terkini untuk Operasi Tulang Kering

17 Mei 2025 - 09:30 WIB

Mengenal Crumple Zone di Mobil, Biar Penyok Asal Aman

22 April 2025 - 01:03 WIB

Trending di Otomotif